FUNGSI DAN MANFAAT MEDIA PEMBELAJARAN
Media
pengajaran digunakan dalam rangka upaya peningkatan atau mempertinggi mutu
proses kegiatan belajar-mengajar. Oleh karena itu harus diperhatikan
prinsip-prinsip penggunaanya antara lain:
1.
Penggunaan media pengajaran hendaknya
dipandang sebagai bagian integral dari suatu sistem pengajaran dan bukan hanya
sebagai alat bantu yang berfungsi sebagai tambahan yang digunakan bila dianggap
perlu dan hanya dimanfaatkan sewaktu-waktu.
2.
Media pengajaran hendaknya dipandang
sebagai sumber belajar yang digunakan dalam usaha memecahkan masalah yang
dihadapi dalam proses belajar-mengajar.
3.
Guru hendaknya benar-benar menguasai
teknik-teknik dari suatu media pengajaran yang digunakan.
4.
Guru seharusnya memperhitungkan untung
ruginya pemanfaatan suatu media pengajaran.
5.
Penggunaan media pengajaran harus
diorganisir secara sistematis bukan sembarang mengunakannya.
6.
Jika sekiranya suatu pokok bahasan
memerlukan lebih dari macam media, maka guru dapat memanfaatkan multi media
yang menguntungkan dan memperlancar proses belajar-mengajar dan juga dapat
merangsang siswa dalam belajar.
Beberapa syarat umum yang harus dipenuhi dalam
pemanfaatan media pengajaran dalam PBM, yakni:
2.
Media pengajaran tersebut merupakan
media yang dapat dilihat atau didengar.
3.
Media pengajaran yang digunakan dapat
merespon siswa belajar.
4.
Media pengajaran juga harus sesuai denga
kondisi individu siswa.
5.
Media pengajaran tersebut merupakan
perantara (medium) dalam proses pembelajaran siswa.
Penggunaan media pengajaran seharusnya
mempertimbangkan beberapa hal berikut ini:
1.
Guru harus berusaha dapat memperagakan
atau merupakan model dari suatu pesan (isi pelajaran) disampaikan.
2.
Jika objek yang akan diperagakan tidak
mungkin dibawa ke dalam kelas, maka kelaslah yang diajak ke lokasi objek
tersebut.
3.
Jika kelas tidak memungkinkan dibawa ke
lokasi objek tersebut, usahakan model atau tiruannya.
4.
Bilamana model atau maket juga tidak didapatkan,
usahakan gambar atau foto-foto dari objek yang berkenaan dengan materi (pesan)
pelajaran tersebut.
5.
Jika gambar atau foto juga tidak
didapatkan, maka guru berusaha membuat sendiri media sederhana yang dapat
menarik perhatian belajar siswa.
6.
Bilamana media sederhana tidak dapat
dibuat oleh guru, gunakan papan tulis untuk mengilustrasikan objek atau pesan
tersebut melalui gambar sederhana dengan garis lingkaran [1]
1.
FUNGSI MEDIA
PEMBELAJARAN
Istilah media mula-mula dikenal dengan
alat peraga, kemudian dikenal dengan istilah audio visual aids (alat bantu
pandang/dengar). Selanjutnya disebut instructional materials (materi
pembelajaran), dan kini istilah yang lazim digunakan dalam dunia pendidikan
nasional adalah instructional media (media pendidikan atau media pembelajaran).
Dalam perkembangannya, sekarang muncul istilah e-Learning. Huruf “e” merupakan
singkatan dari “elektronik”. Artinya media pembelajaran berupa alat elektronik,
meliputi CD Multimedia Interaktif sebagai bahan ajar offline dan Web sebagai
bahan ajar online.[2]
Levie & Lents (1982) mengemukakan empat fungsi
media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu:
1.
Fungsi atensi,
2.
Fungsi afektif,
3.
Fungsi kognitif,
4.
Fungsi kompensatoris.
1.
Fungsi Atensi
Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu
menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran
yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi
pelajaran. Seringkali pada awal pelajaran siswa tidak tertarik dengan materi
pelajaran atau mata pelajaran itu merupakan salah satu pelajaran yang tidak
disenangi oleh mereka sehingga mereka tidak memperhatikan. Media gambar
khususnya gambar yang diproyeksikan melalui overhead projector dapat
menenangkan dan mengarahkan perhatian mereka kepada pelajaran yang akan mereka
terima. Dengan demikian, kemungkinan untuk memperoleh dan mengingat isi
pelajaran semakin besar.
1.
Fungsi Afektif
Media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan
siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang
visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut
masalah social atau ras.
1.
Fungsi Kognitif
Fungsi kognitif media visual terlihat dari
temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar
memperlancar pencapaiaan tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau
pesan yang terkandung dalam gambar.
1.
Fungsi Kompensatoris
Fungsi kompensatoris media pembelajaran
terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk
memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan
informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media
pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat
menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan
secara verbal.[3]
Media pembelajaran, menurut Kemp & Dayton
(1985:28), dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu digunakan untuk
perorangan, kelompok, atau kelompok pendengar yang besar jumlahnya, yaitu :
1.
Memotivasi minat atau tindakan,
2.
Menyajikan informasi,
3.
Memberi instruksi.
Untuk memenuhi fungsi motivasi, media pembelajaran
dapat direalisasikan dengan teknik drama atau hiburan. Hasil yang diharapkan
adalah melahirkan minat dan merangsang para siswa atau pendengar untuk
bertindak (turut memikul tanggung jawab, melayani secara sukarela, atau
memberikan subangan material). Pencapaian tujuan ini akan memperngaruhi sikap,
nilai, dan emosi.
Untuk tujuan informasi, media pembelajaran dapat
digunakan dalam rangka penyajian informasi dihadapan sekelompok siswa. Isi dan
bentuk penyajian bersifat amat umum, berfungsi sebagai pengantar, ringkasan
laporan, atau pengetahuan latar belakang. Penyajian dapat pula berbentuk
hiburan, drama, atau teknik motivasi. Ketika mendengar atau menonton bahan
informasi, para siswa bersifat pasif. Partisipasi yang diharapkan dari siswa
hanya terbatas pada persetujuan atau ketidaksetujuan mereka secara mental, atau
terbatas pada perasaan tidak/kurang senang, netral, atau senang.
Media berfungsi untuk tujuan instruksi
di mana informasi yang terdapat dalam media itu harus melibatkan siswa baik
dalam benak atau mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata sehingga
pembelajaran dapat terjadi. Materi harus dirancang secara lebih sistematis dan
psikologis dilihat dari segi prinsip-prinsip belajar agar dapat menyiapkan
instruksi yang efektif. Di samping menyenangkan, media pembelajaran harus dapat
memberikan pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan perorang siswa.[4]
1.
MANFAAT MEDIA
PEMBELAJARAN
Secara umum media pendidikan mempunyai
kegunaan-kegunaan sebagai berikut:
1.
Memperjelas penyajian pesan agar tidak
terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan
belaka).
2.
Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan
daya indera, seperti misalnya:
a. Objek yang
terlalu besar, bisa digantikan dengan realita, gambar, film bingkai, film, atau
model;
b. Objek yang
kecil-dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film, atau gambar;
c. Gerak yang
terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan timelapse atau
high-speed photography;
d. Kejadian atau
peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film,
video, film bingkai, foto maupun secara verbal;
e. Objek yang
terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram,
dan lain-lain, dan
f. Konsep
yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim, dan lain-lain) dapat di
visualkan dalam bentuk film, film bingkai, gambar, dan lain-lain.
1.
Penggunaan media pendidikan secara tepat
dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media
pendidikan berguna untuk:
a. Menimbulkan
kegairahan belajar;
b. Memungkinkan
interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan
kenyataan;
c. Memungkinkan
anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
1.
Dengan sifat yang unik pada tiap siswa
ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda,, sedangkan
kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru
banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri. Hal ini
akan lebih sulit bila latar belakan lingkungan guru dengan siswa
juga berbeda. Masalah ini dapat diatasi dengan media pendidikan, yaitu dengan
kemampuannya dalam:
a. Memberikan
perangsang yang sama;
b. Mempersamakan
pengalaman;
Dale (1969:180) mengemukakan bahwa bahan-bahan
audio-visual dapat memberikan banyak manfaat asalkan guru berperan aktif dalam
proses pembelajaran. Hubungan guru-siswa tetap merupakan elemen paling penting
dalam system pendidikan modern saat ini. Guru harus selalu hadir untuk
menyajikan materi pelajaran dengan bantuan media apa saja agar manfaat berikut
ini dapat terealisasi:
1.
Meningkatkan rasa saling pengertian dan
simpati dalam kelas;
2.
Membuahkan perubahan signifikan tingkah
lalu siswa;
3.
Menunjukkan hubungan antar mata
pelajaran dan kebutuhan dan minta siswa dengan meningkatnya motivasi belajar
siswa;
4.
Membawa kesegaran dan variasi bagi
pengalaman belajar siswa;
5.
Membuat hasil belajar lebih bermakna
bagi berbagai kemampuan siswa;
6.
Mendorong pemanfaatan yang bermakna dari
mata pelajaran dengan jalan melibatkan imajinasi dan partisipasi aktif yang
mengakibatkan meningkatnya hasil belajar;
7.
Memberikan umpan balik yang diperlukan
yang dapat membantu siswa menemukan seberapa banyak telah mereka pelajar;
8.
Melengkapi pengalaman yang kaya dengan
pengalaman itu konsep-konsep yang berkala dapat kembangkan;
9.
Memperluas wawasan dan pengalaman siswa
yang mencerminkan pembelajaran nonverbalistik dan membuat generalisasi yang
tepat;
10. Meyakinkan diri bahwa urutan dan kejelasan pikiran
yang siswa butuhkan jika mereka membangun struktur konsep dan system gagasan
yang bermakna.
Sudjana dan Rivai (1992;2) mengemukakan manfaat media
pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu:
1.
Pembelajaran akan lebih menarik
perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar;
2.
Bahan pembelajaran akan lebih jelas
maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai
dan mencapai tujuan pembelajaran;
3.
Metode mengajar akan lebih bervariasi,
tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru,
sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru
mengajar pada setiap jam pelajaran;
4.
Siswa dapat lebih banyak melakukan
kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga
aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan
lain-lain.
Encyclopedei of Educational Research dalam Hamalik
(1994:15) merincikan manfaat media pendidikan sebagai berikut:
1.
Meletakkan dasar-dasar yang konkret
untuk berpikir, oleh karena itu mengurangi verbalisme.
2.
Memperbesar perhatian siswa.
3.
Meletakkan dasar-dasar yang penting
untuk perkembangan belajar, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap.
4.
Memberikan pengalaman nyata yang dapat
menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri di kalangan siswa.
5.
Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan
kontinyu, terutama melalui gambar hidup.
6.
Membantu tubuhnya pengertian yang dapat
membantu perkembangan kemampuan berbahasa.
7.
Memberikan pengalaman yang tidak mudah
diperoleh dengan cara lain, dan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih
baik